Dasar Jaringan
Pengertian
Jaringan Seringkali kita mendengar kata internet, sekilas mungkin kita akan
berpikir bahwa yang namanya internet merupakan sebuah jaringan yang sangat
besar dan terdiri dari banyak kompuer. Atau bahkan bagi orang yang awam
internet sering diartikan sebagai browsing, chatting, dan lain-lain.
Pengertian
ini merupakan sebuah pandangan yang kurang benar. Karena sebenarnya internet
adalah kumpulan dari jaringan-jaringan kecil dan besar yang saling terhubung
secara real-time atau terus menerus di seluruh dunia.
Dalam
suatu sistem jaringan, dimana seluruh komputer saling berbagi data dan
resources satu sama lain sehingga tercapai efisiensi dalam pemanfaatan
teknologi, amat dibutuhkan perangkat-perangkat khusus dan instalasi tertentu.
Pada
bab ini akan dijelaskan beberapa peralatan yang digunakan dalam sistem jaringan
serta pengaturan TCP/IP pada sistem operasi Windows.
Topologi
Jaringan
Tujuan
dari suatu jaringan adalah menghubungkan jaringan-jaringan yang telah ada dalam
jaringan tersebut sehingga informasi dapat ditransfer dari satu lokawi ke
lokasi yang lain. Karena suat perusahaan memuliki keinginan atau kebutuhan yang
berbeda-beda maka terdapat berbagai cara jaringan terminal-terminal dapat
dihubungkan. Struktur Geometric ini disebut dengan LAN Topologies.
Terdapat
6 jenis topologi yaitu :
Bus
Ring
Star
Extended
Star
hierarchical
topology
Mesh
Setiap
topologi memuliki karakteristik yang berdeda-beda dan masing-masing juga
memiliki keuntungan dan kerugian. Topologi tidak tergantung kepada medianya dan
setiap topologi biasanya menggunakan media sebagai berikut :
Jenis-jenis
Media yaitu :
Twisted
Pair
Coaxial
Cable
Optical
Cable
Wireless
Topologi
dibagi menjadi dua jenis yaitu Physical Topology dan Logical Topologi. Dibawah
ini adalah jenis-jenis Physical Topologi.
1.
Topologi Bus atau Daisy Chain
Topologi
ini memiliki karakteristik sebagai berikut:
•
merupakan satu kabel yang kedua ujung nya ditutup, dimana sepanjang kabel
terdapat node-node
•
umum digunakan karena sederhana dalam instalasi
•
signal melewati kabel dalam dua arah dan mungkin terjadi collision
•
problem terbesar pada saat kabel putus. Jika salah satu segmen kabel putus,
maka seluruh jaringan akan terhenti.
2.
Topologi Ring
Topologi
ini mempuyai karakteristik sebagai berikut:
•
lingkaran tertutup yang berisi node-node
•
sederhana dalam layout
•
signal mengalir dalam satu arah, sehingga dapat menghindarkan terjadinya
collision (dua paket data bercampur), sehingga memungkinkan pergerakan data
yang cepat dan collision detection yang lebih sederhana
•
problem: sama dengan topologi bus
•
biasanya topologi ring tidak dibuat secara fisik melainkan direalisasikan
dengan sebuah consentrator dan kelihatan seperti topologi star
3.
Topolog Star
Topologi
ini mempunyai karakteristik sebagai berikut:
•
setiap node berkomunikasi langsung dengan central node, traffic data mengalir
dari node ke central node dan kembali lagi.
•
mudah dikembangkan, karena setiap node hanya memiliki kabel yang langsung
terhubung ke central node.
•
keunggulannya adalah jika satu kabel node terputus yang lainnya tidak
terganggu.
•
dapat digunakan kabel yang “lower grade” karena hanya menghandel satu traffic
node, biasanya digunakan kabel UTP.
4.
Topologi Extended Star
Topologi
Extended Star merupakan perkembangan lanjutan dari topologi star dimana
karakteristiknya tidak jauh berbeda dengan topologi star yaitu :
•
setiap node berkomunikasi langsung dengan sub node, sedangkan sub node berkomunikasi
dengan central node. traffic data mengalir dari node ke sub node lalu
diteruskan ke central node dan kembali lagi.
•
Digunakan pada jaringan yang besar dan membutuhkan penghubung yang banyak atau
melebihi dari kapasitas maksimal penghubung.
•
keunggulan : jika satu kabel sub node terputus maka sub node yang lainnya tidak
terganggu, tetapi apabila central node terputus maka semua node disetiap sub
node akan terputus
•
tidak dapat digunakan kabel yang “lower grade” karena hanya menghandel satu traffic
node, karena untuk berkomunikasi antara satu node ke node lainnya membutuhkan
beberapa kali hops.
5.
Topologi hierarchical
Topologi
ini biasa disebut sebagai topolodi tree. Dibangun oleh seperti halnya topologi
extended star yang dihubungkan melalui sub node dalam satu central node.
Topologi ini dapat mensupport baik baseband maupun broadband signaling dan juga
mensupport baik contention maupun token bus access.
6.
Topologi Mesh
MESH
topologi dibangun dengan memasang link diantara atation-station. Sebuah
‘fully-connected mesh’ adalah sebauh jaringan dimana setiap terminal terhubung
secara langsung ke semua terminal-terminal yang lain. Biasanya digunakan pada
jaringan komputer kecil. Topologi ini secara teori memungkinkan akan tetapi
tidak praktis dan biayanya cukup tinggi untuk di-implementasikan. Mesh topologi
memiliki tingkat redundancy yang tinggi. Sehingga jika terdapat satu link yang
rusak maka suatu station dapat mencari link yang lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar